Besok nenek ke Jakarta, Ani tinggal di rumah ya, nanti kalau malamnya tidur di rumah nenek jubai atau nenek umbuah, juga makan di rumah mereka ya, nenek sudah titip ani pada mereka, begitulah pesan nenek sehari sebelum berangkat ke Jakarta untuk menjumpai ibu ku, anak2 nenek yang lain dan cucu cucu nenek yang lain, saat itu umurku 9 tahun. Saat itu tidak ada perasaan sedih, takut sewaktu nenek berpesan dan pamit akan pergi jauh, aku tinggal di Sumatera Barat berarti pada zaman itu tahun 1986 waktu yang dibutuhkan untuk menempuh SumBar ke ibu kota Jakarta dengan angkutan umum (BUS) adalah 3 hari 2 malam, sudah terbayangkan berapa lama saya ditinggal sendirian dirumah?? Ibu bersama adik kakak dan bapak saya tinggal di Jakarta, saya di SumBar hanya berdua dengan nenek. Saya anak ke 3 dari 7 bersaudara dan terpilih untuk menjaga dan menemani nenek yang hidup di kampung sendirian. Saya sering ditinggal sendirian karena nenek pergi selalu disaat saya sekolah sehingga saya di titip kepada saudara2 disekeliling rumah, alhamdulillah nenek, anak, dan cucu tempat saya dititip semuanya baik, hanya sesekali ada juga yang usil tapi saya tidak pernah sedih dan marah. Setiap malam saya lebih sering ngompol, kadang saya merasa malu untuk tidur di rumah nenek tempat saya menumpang, pada akhirnya saya juga pernah tidur sendirian di rumah tanpa rasa takut, kadang saya masak sendiri. Pernah saat itu saya mau memasak gulai nangka, bumbu nya sudah saya sediakan tinggal buah nangkanya masih bergelantungan di atas pohon, tanpa pikir panjang saya memanjat pohon nangka dan memetik buahnya, setelah buahnya saya petik dan saya hendak turun ternyata saya tidak tau bagaimana caranya turun dari pohon, karena kebingungan, panik dan tangan pun telah lelah memeluk batang pohon, akhirnya saya ambil inisiatif dengan meluncur dengan tangan dan kaki tetap memeluk pohon nangka, sekitar 1 meter saya melepaskan pelukan saya, dan saya pun terjatuh bedebum ketanah dengan posisi punggung menyentuh tanah, saya sempat sesak nafas karena punggung saya terhempas, saya tarik nafas pelan pelan dan alhamdulillah saya dapat kembali bernafas normal, paha dan pangkal lengan saya yang bersentuhan dengan batang pohon saat meluncur terasa sakit dan ternyata itu akibat kulitnya terkelupas, luka tersebut saya obat sendiri dan nangka yang sudah saya petik pun saya ambil dan mulai mengeksekusinya sehingga berhasil memasak gulai nangka. Akibat pengalaman yang telah saya rasakan, sekarang saya menjadi perempuan mandiri dan lebih suka mengerjakan semua tanggungjawab sendiri, saya juga bisa menyelesaikan permasalahan yang menghalangi langkah saya dalam mencapai cita cita. Dahulu saya sempat merasa tidak dibutuhkan dan disayang, ternyata setelah saya merasakan hidup merantau saya bersyukur karena pernah mengalami masa masa itu, karena sekarang saya dapat menentukan jalan keluar dan sering selesai tanpa merepotkan orang lain. Dari pengalaman tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Semua kejadian yang kita alami dalam menjalani kehidupan, pasti memiliki makna dan hikmah yang sangat bermanfaat untuk jalani kehidupan selanjutnya. Maka kita harus selalu bersyukur dengan semua keadaan yang kita alami.